Sumber: http://mtkedu.radenfatah.ac.id
Di zaman seperti ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan, sehingga mulai banyak mengalami perubahan baik itu dari segi pola pikir pendidiknya hingga sistem dalam pendidikan itu sendiri. Menurut Ahmadi (2015: 70) Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. Pendapat lain juga disampaikan Anwar (2015: 19) bahwa pendidikan merupakan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-niai dan norma-norma tersebut, serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Tujuan dari pendidikan itu sendiripun untuk menciptakan orang-orang yang berkualitas serta berpendidikan yang baik. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan karena dengan adanya pendididkan dapat menentukan masa depan dan arah hidup seseorang. Maka dari itu pentingnya mengetahui serta memahami kualitas dari pendidikan tersebut.
Beberapa
hal yang perlu kalian ketahui bahwa dalam dunia pendidikan ada banyak cara
dalam menyampaikan ilmu atau materi dari pelajaran tersebut. Salah satunya
dengan menggunakan media. Media pembelajaran saat ini merupakan salah satu
media favorit yang digunakan seorang pendidik dalam menyampaikan materi, karena
dengan adanya media materi-materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik
serta siswa-siswapun dapat lebih memahami konsep-konsep dari pelajaran tersebut. Menurut Sumiharsono
(2017: 9) secara terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium”
yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata “wasaaila” artinya pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Menurut Yaumi (2018: 7) media pembelajaran
adalah semua bentuk peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk
menyampaikan informasi dan membangun interaksi. Peralatan fisik yang dimaksud
mencakup benda asli, bahan cetak, visual, audio, audio-visual, multimedia, dan
web. Menurut Jalinus, dkk (2016: 4) media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuku
menyampaikan isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke peserta didik
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat pembelajaran sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran (di dalam/
di luar kelas) menjadi lebih efektif. Menurut Susilana, dkk (2009: 25) media
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media
proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan
terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik. Begitu
juga halnya dengan siswa yang senang berekreasi selalu ingin menciptakan bentuk
atau objek yang diinginkannya, siswa tersebut dapat diberikan media yang
sesuai, seperti plastisin, media
balok bangun ruang, atau diberikan media gambar lengkap dengan cahaya. Menurut Riyana (2012: 14) media pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya
hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama
mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
Dalam pendidikan ada banyak sekali ilmu yang dipelajari, seperti matematika. Nugraheni (2017: 112) mengatakan bahwa matematika merupakan ratunya ilmu, dalam matematika membahas fakta-fakta, hubungan-hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu. Menurut Hendriana, dkk (2014: 6) matematika memuat suatu kumpulan konsep dan operasi-operasi, tetapi di dalam pengajaran matematika pemahaman siswa mengenai hal-hal tersebut lebih objektif dibandingkan dengan mengembangkan kekuatannya dalam perhitungan-perhitungannya.
Adapun
manfaat dari media pembelajaran Menurut Susilana (2009: 9) adalah sebagaia
berikut:
a. Memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalistis
b. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera
c. Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori
dan kinestetiknya
dan kinestetiknya
e. Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi
yang sama.
yang sama.
Dalam media pembelajaran, bukan hanya ada satu satu macam media pembelajaran, tetapi terdapat banyak macam media yang perlu kalian ketahui, seperti yang dikatakan Riyana (2012: 27) macam-macam dari media pembelajaran yaitu sebagai berikut :
a. Media
Grafis
Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang ternasuk media
grafis antara lain :
1) Grafik,
yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol
2) Diagram,
yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan
timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3) Bagan,
yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan
suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting
4) Sketsa,
yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok
dari suatu bentuk gambar
5) Poster,
yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud
untuk menarik perhatian orang yang lewat
6) Papan flanel,
yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata
yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7) Bulletin Board,
yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain
flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan
menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
a. Media
Bahan Cetak
Media
bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing
atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan
gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi
yang disajikan.
Jenis
media bahan cetak ini diantaranya adalah :
1) Buku Teks,
yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk
memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pemelajaran.
Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope)
GBPP tiap bidang studi tertentu.
2) Modul,
yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran
kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes
3) Bahan Pengajuan Terprogram
yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama denga modul.
Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam
topik—topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran,
pertanyaan, dan balikan/ respons dari pertanyaan bingkai lain.
b. Media
gambar diam
Media gambar diam adalah media
visula yang berupa gambar yanng dihasilkan melaluiproses fotografi, jenis media
gambar ini adalah foto.
Jenis media yang sering digunakan oleh pendidik di sekolah-sekolah yaitu media berbentuk animasi powerpoint yang sering ditayangkan pada siswa melalu proyektor yang biasanya terdapat banyak slide berisi point-point penting dari materi tersebut kemudian juga menampilkan gambar dari contoh materi pembelajaran tersebut. Bukan Hanya itu, disini saya akan memperlihatkan contoh dari media pembelajaran materi bangun ruang.
Sumber : http://mtkedu.radenfatah.ac.id
Cara
menggunakan media ini pun terbilang mudah dan konsep dari media pun dapat
dipahami dengan baik oleh siswa. karena media di bentuk untuk memberikan
kepemahaman konsep pada siswa dan media dibuat sebagai alat bantu guru dalam
proses penyampaian materi pada siswa.
Dari beberapa macam penjelasan media yang ada, maka media tersebut dapat digunakan sebagai pengganti dari papan tulis maksudnya dengan penggunaan media dapat mengurangi aktifitas di papan tulis tepatnya lebih mementingkan pada keaktifan siswa. Sehingga dengan adanya bantuan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa seperti siswa lebih aktif bergerak, berkomunikasi, dan bertanya. Karena dalam dunia pendidikan keaktifan siswa seperti itulah yang sangat dibutuhkan. Kemudian sebagai seorang pendidik kita harus mampu memberikan cara terbaik dalam menyampaikan materi pelajaran tersebut karena dengan begitu siswapun akan lebih menyukai bahkan dapat menerima pelajaran tersebut dengan baik, selain dapat memberikan pemahaman konsep yang baik, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media dapat menimbulkan perasaan senang sekaligus menghilangkan rasa bosan pada siswa terhadap proses pembelajaran tersebut.
Sumber : Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyarti. 2015. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar. 2016.
Media dan Sumber Belajar. Jakarta: Prenadamedia Group
Nugraheni, Nursiwi. 2017. Penerapan
Media Komik pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Refleksi
Edukatika Vol 7, No 2 Hal 112-117.
Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik
Indonesia.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media
Pembelajaran. Bandung: Bumi Rancaekek Kencana.
Sumiharsono, Rudy. 2017. Media
Pembelajaran Buku Bacaan Wajin Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Jawa Timur:
Pustaka Abadi.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media &
Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group